Cegah Tangkal Radikalisme; Penyuluh Perkuat Moderasi Beragama dikalangan Pelajar

Kamis 10 Maret 2022, Bimas Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ponorogo melakukan penguatan moderasi beragama kepada siswa siswi SMKN 1 Ponorogo. Sejumlah 50 peserta terdiri dari kelas X dan XI diwakili oleh pengurus osis dan pengurus ekstra lainnya. Bertempat di aula lantai 2 SMKN 1 Ponorogo Jl. Jendral Sudirman Ponorogo.
Berlangsung 2 jam, kegiatan tersebut bekerjasama dengan pihak sekolah, Polres Ponorogo, dan Kementerian Agama. Dalam kegiatan tersebut 3 materi diberikan kepada siswa-siswi. Kegiatan diawali dengan ceremonial kegiatan, dibuka secara resmi oleh kepala sekolah SMKN 1 Ponorogo usai memberikan sambutannya. Kepala sekolah sangat bersyukur dan berterimakasih dari jajaran kapolres dan kementerian Agama mau bersilaturahim ke sekolahnya, “hal ini merupakan bentuk kepedulian, perhatian kepada sekolah ini” kata beliau. Dan apapun itu, seperti kegiatan baik seperti ini pasti akan bermanfaat bagi siswa siswi menjadi bekal bagi mereka.” Imbuhnya.


Materi pertama oleh Aipda Eko Satriyo, intel Polres Ponorogo, bagian penanganan Radikalisme, menyampaikan bahayanya Radikalisme, Terorisme, dan Intoleransi. Selanjutnya disambung langsung dengan testimoni mantan napiter Ponorogo, menceritakan pengalamannya sebagai napiter karena kasus radikalisme, dan sampai sekarang menjadi binaan Polres Ponorogo. Iptu M.Isa Latif, sebagai pemateri ke 2, menyampaikan tentang penanganan radikalisme, terorisme dan intoleransi.
Kemenag Ponorogo menutup materi terakhir, materi ke 3. Moderasi beragama disampaikan oleh Indun Fanani, sebagai Penyuluh Agama Islam Fungsional. Dalam perkenalannya disampaikan bahwa, Indun mewakili dari berbagai struktur yang harus dilaksankannya. “ Saya berdiri disini silaturahim, mewakili dari Kementerian Agama sebagai penyuluh Agama, dan juga sebagai Da’i Kamtibmas kebetulan saya bagian bidang Radikalisme, dan juga sekaligus menjalankan tugas dari pengurus Rumah Moderasi Beragama di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ponorogo.”
Dalam materi yang disampaikan, indun mensosialisasikan moderasi beragama dan indikator dari moderasi Bergama di barengi contoh-contohnya, seperti makna jihad. Pesannya agar para siswa siswi moderat dalam beragama sehingga dapat mewujudkan toleransi dan kerukunan antar maupun intern umat beragama atau sesama. Berikutnya penyuluh tersebut menggugah para generasi muda tersebut untuk turut mewujudkan moderasi beragama dengan kreatifitas anak bangsa, dengan belajar agama secara kaffah, literasi digital tentang moderasi, dan memenuhi media sosial dengan konten moderasi beragama.
Kegiatan diakhiri dengan deklarasi bersama. Bunyi deklarasi tersebut sebagai berikut :
KAMI SISWA-SISWI SMK NEGERI 1 PONOROGO,
MENYATAKAN MENOLAK DENGAN TEGAS SEGALA BENTUK PAHAM RADIKALISME,
TERORISME DAN INTOLERANSI
JAGA PERSATUAN DAN KESATUAN
BANGSA INDONESIA
HIDUP NKRI…..
HIDUP PANCASILA…..
INDONESIA DAMAI….INDONESIA
SEJAHTERA……………
AYO JOGO PONOROGO……
Menurut Eko, kegiatan ini akan terus dilanjutkan ke sekolahan-sekolahan di Kabupaten Ponorogo, sebagai upaya pencegahan terhadap Radikalisme, terorisme, dan intoleransi. “Kegiatan seperti ini akan menjadi kegiatan rutin setiap bulan” uangkapnya./hms
