PEMBINAAN PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBIMBING HAJI 1444 H

Kab. Ponorogo, dalam rangka menguatkan kompetensi pembimbing ibadah Haji pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ponorogo, dilaksanakan Pembinaan Peningkatan Kompetensi oleh Isfah Abidal Aziz Stafsus Kemenag RI, hadir Kepala Kantor Kemenag, Plt Kasubbag TU sekaligus Kasi PHU, Kasi Bimas, Kasi Pendma, Kamis 8/2 di D’soeltan resto.
Thohari selaku Kasi PHU melaporkan bahwa latar belakang kegiatan ini adalah adanya istilah yang sedang popular yakni Istito’ah (jama’ah haji yang mampu secara harta, sehat jasmani rohani, dan tidak ada halangan jalan menuju tanah suci). “kegiatan ini diikuti oleh tiga puluh lima peserta terdiri dari dua puluh satu Kepala KUA, empat KBHIU, dua penyuluh fungsional dan juga Humas”. Imbuh Kasi PHU. Menurut Undang-undang Nomer 8 tahun 2019 tentang Pelaksanaan Haji dan Umrah, bahwa bimbingan manasik Haji merupakan kewajiban Kankemenag dan Lembaga Kemasyarakatan, maka seharusnya perkembangan tentang pelaksanaan Haji Umrah terus diinformasikan oleh Kankemenag.
Kakankemenag Kab. Ponorogo, M. Nurul Huda memberikan sambutan, “bahwa untuk beribadah haji harus memiliki tiga komponen yakni Niat, Sehat dan Biaya”, untuk itu para jama’ah haji yang belum berangkat perlu untuk menyiapkan tiga hal tersebut dengan sungguh-sungguh dan mengikuti perkembangan pelaksanaan haji dengan sabar dan ikhlas.
“Bicara haji tidak hanya bicara penyelenggaraannya tapi kita harus memahami pengelolaan keuangan, kita juga harus berbicara keberlangsungan penyelenggaranan dan pembiayaan haji”, buka Isfah Abidal Aziz selaku pemateri dalam kegiatan ini. Tiga variable yang harus kita fahami tentang penyelenggaraan ibadah haji dan sedang terus kita dorong untuk terwujud, “1. Mendorong efisiensi, rasionalisasi pembiayaan operasional penyelenggaraan haji, 2. Optimalisasi imbal hasil dari pengelolaan biaya haji oleh BPKH, 3. Mendorong penyesuaian BIPIH tehadap BPIH”.
Gus Alex panggilan akrab Isfah mengimbuhkan bahwa berbicara evisensi ditahun ini hanya terletak pada paket masya’ir yakni biaya haji selama empat hari di Arofah, Mina dan Muzdalifah. “mari bergandeng tangan untuk memberikan pengertian dan pemahaman tentang seluk beluk penyelenggaraan ibadah Haji tahun ini, agar masyarakat dapat faham dan mendapat ketenangan dalam menghadapi persiapan pelaksanaan haji”, tutup Gus Alex.